Di Indonesia, sebagaimana dijelaskan Menko Kesra Agung Laksono di Jakarta kemarin, hampir tidak ada provinsi yang dinyatakan bebas dari HIV dan AIDS. Bahkan diperkirakan saat ini HIV dan AIDS telah ditemukan di lebih separuh jumlah kabupaten dan kota. Data Departeman Kesehatan menunjukkan, Pengidap HIV/AIDS di Indonesia hingga akhir September lalu mencapai 18.442 orang di 32 provinsi dan 300 kabupaten/kota. Lima provinsi dengan penderita terbesar adalah Papua , Bali , DKI Jakarta , Kepulauan Riau , dan Kalimantan Barat. Persebaran virus penyebab AIDS itu terjadi bukan dalam hitungan bulan, minggu, atau hari melainkan hitungan menit.
Diperkirakan setiap hari secara di dunia terdapat 7.400 kasus baru HIV, atau lima orang per menit dan, hampir 100 % di antaranya merupakan populasi di negara berkembang, termasuk Indonesia. Data juga menunjukkan, pengidap HIV AIDS laki laki lebih banyak dibanding perempuan yaitu 3 berbanding satu. Penyebaran virus mematikan itu hampir separuhnya terjadi melalui melalui hubungan seks laki laki perempuan, sekitar 4 persen karena homoseksual laki laki, dan sekitar 40 persen akibat penggunaan jarum suntik dalam penyalah gunaan narkoba. Data ini sengaja kita ungkapkan, untuk menunjukkan bagaimana penyakit berbahaya itu menyebar dan menjangkiti kita. Lantas menjadi pertanyaan kemudian, bagaimana menghindarinya ? Dan bagaimana pula pengobatan bagi yang sudah mengidap HIV dan menderita AIDS ?